Total Tayangan Halaman

Kamis, 16 Februari 2017

Motif Batik Cirebon



Batik cirebon merupakan salah satu batik tertua yang ada di jawa. Batik cirebon telah ada sejak zaman kerajaan kuno dan menjadi bagian dari keraton. Seiring berjalannya waktu, batik cirebon menyebar keluar keraton melalui abdi dalam kerajaan lalu menjadi salah satu busana berpakaian masyarakat umum kala itu.

Ciri khas Batik cirebon adalah adanya garis-garis tipis yang halus dan tidak putus serta warna batik di dominasi warna corak terang. Untuk membuat garis garis halus ini pembatik di tuntut untuk lebih bersabar dalam membuat pola dan harus super teliti. Kesabaran dan ketelitian tinggi inilah yang menjadikan tidak semua orang mampu membuat batik cirebon terutama pada bagian garis  garis halus. Imbas dari kesulitan ini adalah sekarang sulit sekali di temui batik cirebon yang memiliki garis garis sangat halus, yang ada malah sebaliknya garis garis ini terlihat lebih tebal.

Motif atau ornamen batik Cirebon dikelompokkan menjadi ornamen batik Pesisiran dan batik Keraton, yaitu Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman. Ornamen batik keraton termasuk dalam batik klasik, misalnya motif Paksinaga Liman, Megamendung, Patran Keris, Singa Payung, Singa Barong, dan sebagainya. Ornamen batik Cirebon cukup bervariasi, karena selain dikembangkan oleh keluarga keraton dan masyarakat yang setia kepada sultan, masyarakat Cirebon juga memiliki karakter terbuka terhadap budaya asing. Ornamen yang dihasilkan misalnya ornamen Paksi Naga Liman yang memperoleh pengaruh dari Persia, Soko Cino dari keramik cina, dan Buraq dari Arab.

Saat ini telah ada beberapa jenis motif batik cirebon seperti Motif Batik Megamendung, Motif Batik Kompeni, Motif Batik Sawat Pengantin, Motif Batik Singa Payung, Motif Batik Paksi Naga Liman, Motif Singa Barong dan Motif Batik Patran Keris.

Berikut penjelasan dari masing-masing motif batik cirebon :

Motif Batik Megamendung Cirebon
Motif Megamendung

Motif batik megamendung adalah motif batik paling terkenal dan menjadi ikon batik cirebon. Megamendung berasal dari dua suku kata yaitu Mega yang artinya awan dan Mendung yang berarti cuaca mendung. Jadi motif batik megamendung menggambarkan awan mendung atau cuaca yang akan turun hujan.  Motif batik megamendung memiliki filosofi tentang awan mendung yang akan menurunkan air hujan yang dapat memberikan berkah dan memberi kehidupan bagi alam dan semua mahluk hidup. Motif batik megamendung yang umum di jumpai adalah motif batik megamendung dengan warna merah dan biru.

Motif Batik Kompeni Cirebon 
Motif Kompeni
Motif batik kompeni merupakan motif batik yang juga cukup terkenal di cirebon. Bedanya dengan motif megamendung adalah motif batik kompeni menceritakan tentang kehidupan masyarakat indonesia ketika masih di jajah oleh belanda atau yang juga di kenal kompeni. Pada motif kompeni tergambar aktivitas yang ada pada zaman belanda seperti para tentara belanda yang sedang menenteng senjata, masyarakat pribumi yang di paksa bekerja oleh penjajah dan aktivitas lainnya yang di lakukan pada masa itu.
Motif Batik Sawat Pengantin
Motif Sawat Pengantin

Motif batik sawat pengantin cirebon termasuk motif batik kelas atas yang lebih sering di pakai oleh para pasangan pengantin. Motif batik sawat pengantin memiliki filosofi mampu melindungi para pemakaianya dari segala hal buruk, dalam hal ini adalah kedua mempelai yang melangsungkan pernikahan. Selain itu motif batik sawat pengantin juga melambangkan tentang harapan dan kebahagian para pemakainya
Motif Batik Paksi Naga Liman
Motif Naga Liman

Motif batik paksi naga liman adalah salah satu motif batik berasal dari cirebon yang menggambarkan tentang sebuah kereta sakti yang dinamakan Paksi Naga Liman. Dalam sejarahnya paksi naga liman merupakan seekor hewan keramat yang terdiri dari 3 gabungan hewan yaitu Paksi (burung garuda), Naga (Ular) dan Liman (gajah). 
 Motif Singa Barong





Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Batik_Cirebon
http://batikzone89.blogspot.co.id/2016/02/motif-batik-cirebon-dan-penjelasannya.html

Mengenal Batik Nusa Tenggara Barat




Kain batik sudah menjadi warisan budaya Nusantara sejak zaman dahulu, bahkan dunia pun telah mengakui keberadaan kain batik merupakan milik Indonesia. Hal ini tak lepas dari peranan masing-masing daerah yang memiliki pusat pembuatan kain batik tradisional sebagai salah satu kerajinan tradisional yang sudah melekat sebagai peninggalan luhur dari nenek moyang beragam suku yang ada di pulau Nusa Tenggara seperti halnya pulau Jawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) juga  memiliki sentral batik sebagai kerajinan tangan yang sangat indah, salah satunya bernama kain Batik Sasambo.
Informasi di bawah ini kami berikan kepada anda untuk mengenalkan kain Batik Sasambo secara ringkas sehingga bisa membedakannya dengan jenis kain batik yang lain :

1). Sasambo merupakan gabungan tiga etnis yang mendiami bumi NTB yaitu Sasak di Lombok, Samawa di Sumbawa Besar, dan Mbojo di Bima. Ketiga suku ini bersatu dalam hal kerajinan tangan tradisonal dan terciptalah Batik Sasambo sebagai media untuk mengenalkan seni budaya unik dan khas dari pulau ini.

2). Untuk motif, Batik Sasambo memiliki motif-motif menarik seperti sasambo, motif made sahe (ata sapi), motif kakando, dan uma lengge (berupa rumah tradisional dengan kubah yang menyerupai kerucut). Batik dari masing-masing daerah di pulau ini dapat dibedakan dari corak dan warna yang dihasilkan.

3). Kain yang halus dengan motif artistik bisa menjadi penentu harga jual dari batik Sasambo yang di hasilkan, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Lamanya proses pembuatan pun membuat batik sasambo menjadi sangat mahal. Hal ini menjadi wajar jika melihat kain yang dihasilkan dari proses pembuatan yang rumit.


4). Batik sasambo hingga saat ini masih diproses dengan menggunakan teknik tradisional. Keahlian tangan sang pengrajin sangat dibutuhkan untuk membuat pola, motif, dan warna-warna pada batik sasambo menjadi lebih menarik. Hal unik yaitu proses ketika pelepasan warna pada kain batik sasambo, potongan besi yang ujungnya telah dipanaskan akan di tempel pada kain untuk melepas bahan lilin sebagai pemisah warna antara warna kain dasar dengan motif utama kain batik sasambo.

Kain tenun NTB adalah kain yang dibuat dari proses menenun oleh masyarakat asli Nusa Tenggara Barat. Tenun sendiri merupakan kegiatan membuat kain dengan cara memasukkan benang pakan secara horizontal pada benang-benang lungsin, tetapi sebelumnya telah diikat dan sudah di celupkan ke pewarna alami. Pewarna alami di buat dari akar-akar pohon dan adapula menggunakan dedaunan.

Berdasarkan keguanaan, kain batikNusa Tenggara lebih banyak diaplikasikan untuk selendang, sarung, dan selimut. Semuanya memiliki persamaan umum yaitu cenderung berwarna dasar gelap, berdasarkan cerita zaman dahulu masyarakat NTB belum mengenal adanya pewarna buatan sehingga mereka lebih banyak memilih menggunakan bahan pewarna alami dengan pilihan warna-warnayang terbatas.

Tradisi menenun kain Nusa Tenggara Barat secara tradisional telah banyak ditinggalkan oleh beberapa pengrajin kain tenun tradisional di Nusa Tenggara Barat karena semakin sedikit generasi muda yang tertarik untuk mempelajari teknik menenun dari orang tua. Disamping itu maraknya kegiatan menenun dengan peralatan yang lebih modern saat ini menjadikan tenun batik dengan tangan terkesan seperti ketinggalan jaman. Kerajinan batik maupun tenun hingga saat ini masih dapat anda jumpai jika anda berkunjung ke kota mataram.





Sumber :
http://goresancanting.blogspot.co.id/2015/08/mengenal-batik-nusa-tenggara-barat.html